Blogger templates

About me


BIODAT
Stefano Arby Franscies, TTL Dili, 30 Agustus 1988, 170 cm/ 70 kg, Kristen Protestan, hampir menikahAlamat: Jln. Dg. Tata Komp. Hartaco Indah VE/ 14. Makassar, 90224, 085397655151, franscies_sa@geologist.com, fb: stefano arby franscies

PENDIDIKAN
1    .      Strata satu (Program Studi Teknik Geologi, Universitas Hasanuddin) [2006 – 2012]
2    .      SMA FRATER disamakan (Makassar, Sulawesi Selatan)[2003 – 2006]
3    .      SLTPN 3 (Makassar, Sulawesi Selatan)[2000 – 2003]
4    .      SDN Mangkura I (Makassar, Sulawesi Selatan)[1994 – 2000]
5    .      TK Kartika Candra Kirana (Dili, Timor Leste)[1993 – 1994]

      TENTANG FOTO
Senang fotografi awalnya saat masuk di geologi. Bagamana tidak, setiap kali ke lapangan kami selalu diwajibkan untuk membawa pocket camera. Foto yang diambil sih, memang kebanyakan foto outcrop (singkapan) batuan, tapi sesekali teman-teman memanfaatkan momen tertentu untuk difoto, entah sendiri atau bersama-sama. Objek-objek menarik pun tatkala luput dari pandangan untuk secepatnya diabadikan.
 
Hasrat untuk menghasilkan suatu sajian yang menarik semakin dipacu ketika melihat seorang teman yang saat itu telah lahir dengan sebuah canon 450D. Peluang untuk memiliki sebuah DSLR terbuka ketika suatu saat dosen mengajak saya berpartisipasi dalam sebuah proyek. Ternyata, hasilnya belum bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah DSLR. Berkat berikutnya pun datang. Akhirnya, kalau tidak salah ingat pada tanggal 23 Agustus 2011 apa yang saya inginkan, akhirnya tercapai. Sebuah 600D berhasil saya genggam. Mulai saat itulah "My Adventure" dimulai...

Hasil jepretan di awal kepemilikan 600D masih sangat amburadul. Betul kata pepatah "tak kenal, maka tak sayang". Beberapa minggu 600D terus saya kacca-kaccaki (obrak-abrik) untuk mengetahui seluk-beluk penggunaannya, dibantu oleh manual book dan private sama teman yang punya 450D.

Saya merasa beruntung kuliah di Geologi. Banyak objek menarik yang saya jumpai ketika saya berada di lapangan. Bersedia temani saudara-saudaraku ke lokasi pemetaan mereka, sebenarnya cuma modus agar bisa memperoleh objek cantik yang saya yakin belum tentu kita jumpai di tempat lain (kidding teman, hehehehehe). Seandainya saya tidak kuliah di Geologi, kapan lagi saat masih mahasiswa saya bisa dapatkan objek menarik secara cuma-cuma.

Geologi dan fotografi menurut hemat saya sangatlah erat kaitannya. Di Geologi kami dituntut untuk dapat menyajikan data salah satunya dalam bentuk foto. Foto yang diambil bukanlah sembarang foto. Foto yang disajikan, haruslah menceritakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai data pendukung beberapa data geologi lainnya. Sudut pengambilan foto yang baik, benar dan menarik akan sangat membantu kami dalam penyajian suatu laporan hasil kerja geologis (profesiku) dalam bentuk report (laporan). Terkadang, hanya dengan memperhatikan menariknya penyajian foto dalam suatu report (laporan) konsumen akan sangat puas terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh seorang geologis.

Cita-citaku kelak, akan kuhadirkan 5D di genggamanku kalau sudah banyak berkatku nanti. Hidup Geologi UH.... Bravo SKL ku....

0 komentar:

Posting Komentar